Nama : Arum Widyastuti
No : 09
Kelas : X 3
SMAN 1
BOYOLALI
Mapel : B. Indonesia
Paragraf
Persuasif
Remaja adalah masa dimana seseorang beranjak dari masa
kanak-kanak menuju masa yang lebih berat. Di dalam masa ini, remaja sangat
rentan terhadap sesuatu yang menimpa dirinya. Mereka cenderung sangat reaktif
apabila ada yang menyinggung perasaannya. Remaja juga relatif labil dengan
berbagai keadaan dan ingin mencoba hal-hal baru yang telah mereka dapat. Itu
sebabnya, remaja mempunyai sifat ingin tahu dan ingin selalu tahu.
Remaja masa
sekarang mengalami proses yang sangat dinamik. Berbagai media komunikasi dan
canggihnya teknologi membelit remaja Indonesia. Semakin hari, semakin beragam
saja media yang kita temui. Salah satunya alat komunikasi sosial yaitu Facebook
dan Twitter. Alat komunikasi dunia maya ini mampu menarik perhatian sebagian
besar remaja sehingga mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam menatap
layar dunia maya. Pantas saja,
berdasarkan data pemilik facebook, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dalam hal
penggunaan facebook. Mereka menemukan kepuasan tersendiri dengan alat
komunikasi tersebut. Selain itu, sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi kita,
yaitu internet. Kita terbiasa mencari referensi yang mudah dan super cepat
dengan internet. Namun media ini justru dijadikan sebagai sarana oleh orang
yang tidak bertanggung jawab untuk mengunggah gambar-gambar yang tidak
semestinya diperlihatkan. Fenomena ini pastinya akan berdampak buruk bagi
remaja, terutama bagi pengguna internet yang masih anak-anak seusia SD.
Seperti kita
tahu, disekitar kita banyak sekali penyimpangan atau aksi yang dilakukan oleh
remaja kaitannya dengan masalah internet yang negatif. Seharusnya internet
digunakan untuk membuka situs-situs yang berkaitan dengan pelajaran, mencari
referensi, dan tugas. Namun, sekarang ini internet disalahgunakan untuk membuka
gambar maupun video porno. Salah satu dampaknya adalah pacaran yang tidak
semestinya bahkan ada remaja yang hamil diluar nikah. Peristiwa ini terjadi
karena penyimpangan penggunaan internet. Selain itu, alasan yang paling dasar terjadi
karena kurangnya penanaman akhlak dan nilai moral baik dari keluarga,
sekolah,maupun lingkungan masyarakat. Ibarat kita menanam pohon bila tidak kita
gali dalam-dalam pasti akan layu. Bila tidak kita pupuk, tidak diberi air pasti
tidak akan menghasilkan buah yang enak dan bergizi.
Untuk itu
perlu adanya solusi yang paling mendasar yaitu dari keluarga. Keluarga haruslah
memberi pendidikan akhlak dan moral yang mendalam agar keluarganya terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, sekolah juga tidak kalah
penting dibanding peran keluarga. Sekolah adalah lembaga formal yang memberikan
pendidikan tentang moral dan dapat mencegah siswa agar terhindar dari
masalah-masalah yang mungkin akan muncul karena adanya bidang bimbingan
konseling khususnya. Selain itu, kita sebagai remaja harus mengubah pola pikir
dalam hal pacaran. Pacaran adalah mengenal pribadi seseorang bukan untuk
melampiaskan nafsu belaka. Kita harus pandai-pandai menjaga diri dan melindungi
diri agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita harapkan. Semua ini tidak
dapat berjalan sendiri-sendiri. Jadi dalam menghadapi masalah ini perlu adanya kesadaran
dan partisipasi dari semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar